Wamenkes Ada Tidaknya Gelombang Ketiga Covid Tergantung Prokes Warga
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono menilai masyarakat menjadi tonggak penting perihal terjadi-tidaknya lonjakan kasus virus corona (covid-19) gelombang ketiga di Indonesia yang diprediksi sejumlah ahli terjadi pada akhir 2021 atau awal 2022.
Dante mengingatkan apabila belajar dari pengalaman sebelumnya, lonjakan kasus covid-19 selalu diiringi dengan tingginya mobilitas dan aktivitas warga di dalam sektor non-kesehatan, yang kemudian ditambah faktor lalai dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes) 3M yang meliputi memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
"Ingin saya sampaikan, gelombang tiga akan datang dan tidak datang, tergantung dari masyarakat. Bagaimana masyarakat menjaga prokes secara baik di dalam komunitas," kata Dante dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube KPK RI, Selasa (26/10).
Dante juga menyebutkan, sejumlah mutasi virus SARS-CoV-2 yang bisa sewaktu-waktu ditemukan di Indonesia turut menjadi ancaman akan datangnya gelombang tiga covid-19 di Tanah Air.
Untuk itu, pemerintah tengah mempersiapkan sejumlah strategi guna mencegah potensi gelombang ketiga covid-19 yang dikhawatirkan terjadi imbas mobilitas warga yang tidak terkontrol pasca Natal dan Tahun baru.
Strategi itu di antaranya pemantauan pada mutasi virus SARS-CoV-2 AY.4.2 yang dikenal juga dengan sebutan varian Delta Plus. Varian ini disebut-sebut sebagai dalang dari peningkatan kasus covid-19 di Inggris yang terjadi sejak Juli lalu hingga saat ini.
Upaya testing dan tracing juga akan terus digenjot. Ia juga menyatakan, akselerasi program vaksinasi nasional akan terus dilakukan guna mencapai target vaksinasi yang ditargetkan pemerintah.
"Juga walaupun sekarang mulai turun kasus, diharapkan masyarakat tidak euforia. Karena di beberapa tempat sudah kami identifikasi kasusnya, sudah sedikit meningkat dibandingkan tempat-tempat lain," ujarnya.
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 sebelumnya mewanti-wanti segenap masyarakat Indonesia untuk tetap waspada terhadap penularan covid-19, kendati jumlah sebaran kasus covid-19 di Indonesia mengalami penurunan dalam beberapa bulan terakhir.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ganip Warsito menyebut, kewaspadaan juga harus ditambah mengingat Indonesia berpotensi 'dihantam' gelombang tiga covid-19 yang diprediksi terjadi akhir tahun 2021.
Adapun Epidemiolog dari Universitas Airlangga Windhu Purnomo menilai ancaman gelombang ketiga covid-19 dapat bersifat lebih parah dari gelombang kedua covid-19 pada Juli lalu apabila target program vaksinasi covid-19 di Indonesia gagal tercapai.
Windhu mengatakan, capaian vaksinasi covid-19 di Indonesia masih belum agresif dan maksimal lantaran baru 63.188.800 warga yang sudah menerima vaksinasi dua dosis, atau baru 30,34 persen dari sasaran 208.265.720 penduduk.
Windhu juga mewanti-wanti masih ada potensi imunitas warga menurun baik itu antibodi yang didapatkan melalui vaksinasi ataupun yang didapatkan secara infeksi alamiah. Ia kemudian memperkirakan, apabila memang mayoritas warga mendapat imunitas alamiah pada Juli lalu saat kasus sedang tinggi-tingginya.
(khr/DAL)[Gambas:Video CNN]
Belum ada Komentar untuk "Wamenkes Ada Tidaknya Gelombang Ketiga Covid Tergantung Prokes Warga"
Posting Komentar