Ratusan Buruh Penambang Pasir Tradisional di Konawe Unjuk Rasa di DPRD Minta Jangan Dipolitisasi

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KONAWE - Ratusan buruh penambang pasir tradisional berunjuk rasa di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Konawe, Jumat (8/10/2021).

Dari pantauan TribunnewsSultra.com, para buruh menggunakan kendaraan roda dua dan tujuh mobil truk dumping menuju halaman DPRD Konawe.

Seorang orator aksi, Henryawan Muchtar mengatakan dalam orasinya, persoalan penambangan pasir agar jangan dipolitisasi.

Ia menegaskan, agar DPRD Konawe dalam agenda rapat dengar pendapat (RDP) yang telah dijadwalkan sebelumnya berpihak pada para buruh penambang pasir tradisional ini.

"Soal isu tambang pasir ilegal hari ini keluarga penambang pasir Kabupaten Konawe hadir menuntut haknya sebagaimana yang dilontarkan beberapa pekan lalu," ujar Henryawan dalam orasinya.

Baca juga: Penambang Pasir Tradisional di Konawe Demo DPRD, Protes Tak Dilibatkan Pembangunan Bendungan Ameroro

Henryawan Muchtar menambahkan para buruh penambang pasir tradisional ini datang dan butuh keadilan yang nantinya akan diputuskan dalam RDP.

Selain itu, Henryawan Muchtar mengatakan jangan ada kepentingan dalam pembangunan waduk atau Bendungan Ameroro.

"Untuk menjatuhkan keluarga kita mata pencariannya yaitu menambang pasir (tradisional) di bantaran sungai," tambahnya.

Sementara itu, ratusan massa aksi yang berunjuk rasa itu kemudian ditemui oleh Ketua DPRD Konawe, Dr Ardin, Wakil Ketua I, Kadek Rai Sudiani, Anggota DPRD Konawe, Hermansyah Pagala, Umar Dema, dan H Abdul Rahim. (*)

(TribunnewsSultra.com/Arman Tosepu)

Belum ada Komentar untuk "Ratusan Buruh Penambang Pasir Tradisional di Konawe Unjuk Rasa di DPRD Minta Jangan Dipolitisasi"

Posting Komentar